Rabu, 22 November 2017

Permainan Loncat Katak untuk mempermudah anak belajar matematika

Pengertian Bermain
Bermain adalah suatu aktivitas yang langsung spontan dimana seorang anak berinteraksi dengan orang lain, benda berada disekitarnya, dilakukan dengan senang (gembira) atas inisiatif sendiri, menggunakan daya khayal (imaginative), menggunakan pancaindera, dan seluruh anggota tubuhnya.
Fungsi bermain adalah bermain merupakan kegiatan yang memberikan keseimbangan berbagai aspek fungsi kepribadiaan, permainan yang memberikan konstribusi pada anak dalam belajar konsep dan aktivitas yang nyata, bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kognisi seorang anak.
Ciri-ciri bermain adalah atas dasar sukarela bukan paksaan, selalu menyenangkan dan mengasyikkan, lebih mementingkan proses daripada tujuan, partisipasi aktif baik secara fisik maupun secara psikis, bebas dilakukan oleh anak, makna dan kesenangan bermain sepenuhnya ditentukan anak sebagai pelaku.
Berdasarkan teori modern, anak bermain karena :
Menganggap bahwa bermain bermain sebagai suatu alat control dimana dalam kehidupan real anak tidak bisa mengontrol. Dengan demikian dalam bermain anak dapat menyalurkan harapannya (Teori Psikpnalisa : Freud)
Bermain sebagai alat untuk menjaga tingkat keseimbangan agar berada di tingkat optimal. Jika terlalu banyak hal-hal yang baru (overstimulation), maka anak akan memilih mana yang mampu ia ambil, namun jika terlalu sedikit, maka anak akan menambah input sesuai dengan kapasitasnya. (Teori Modulasi/ Arousal : Berlyn & Ellis)
Bermain membuat anak berkomunikasi secara aktif dengan sejumlah fungsi-fungsi yang berada. Dalam memahami peran komunikasi dan kontaks bermain anak akan mengembangkan bingkai anak itu sendiri untuk memahami permainan. Bermain akan meningkatkan perkembangan kognitif, khususnya ketika anak terlibat dalam main sosial dan bergabung dalam permainan pura-pura. Disini anak perlu menerima atau menolak pandangan dan ide-ide anak lain. (Teori Matakomunikatif : Bateson)
Bermain membuat anak berpikir melalui tahap-tahap sensorimotor, pra-operasional, dan konkrete operasional. Anak bermain secara aktif  baik secara fisik dengan tubuhnya, mainan dan perlengkapan, dan dengan anak lain, dan juga secara mental ketika bermain dengan ide-ide dan symbol-simbol. Melalui bermain anak mengkonstruksi pengetahuan melalui dua proses yaitu akomodasi dan asimilasi. Proses-proses ini diatur anak untuk mencapai keadaan keseimbangan, antara apa yang telah diketahui dan apa yang dialami. (Teori Kognitif Piaget)
Bermain mengembangkan kognitif dan sosial anak. Dalam bermain anak mengadopsi roles dan rules yang memiliki dasar sosial dan budaya. Peran-peran yang diadopsi dalam bermain berhubungan dengan karakter-karakter dalam kehidupan anak seperti orangtua, guru, tokoh cerita atau televise. Adanya aturan-aturan (rules) berhubungan dengan setiap karakter dan memadukan permainan anak.
Manfaat dari bermain, beberapa ahli pendidikan diantaranya plato, Aristoteles, dan Frobel menganggap bahwa bermain sebagai suatu kegiatan yang mempunyai manfaat nyata bagi anak. Artinya bermain digunakan sebagai media untuk menguatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak.

Macam-macam APE yaitu alat permainan edukatif untuk melatih berbagai kemampuan anak, dan alat permainan visual edukatif ciptaan Montessori adalah alat edukatif untuk membangun.
APE 0-1 Tahun
Tubuhnya sendiri (melalui pijatan, senam renang)
Mainan sederhana dengan warna-warna primer yang bisa dilihat, dipegang, dipukul-pukul, bergerak.
Balok-balok lunak berukuran sedang dengan warna menarik.
Benda yang empuk, anti pecah, bersih dan aman.
Benda yang kokoh yang bisa dipergunakan untuk merambat dan belajar berjalan.

APE 1-2 Tahun
Mainan yang bisa didorong dan ditarik untuk melatih keseimbangan.
Mainan yang bisa diduduki dan dikendarai seperti mobil-mobilan atau sepeda roda empat yang kecil.
Kursi, tangga, lorong-lorongan, dan ayunan bayi.
Mainan yang bisa dibawa sambil berjalan.
Balok-balok, bola, dan manik-manik.
Air, pasir, dan kacang-kacangan.
Peralatan rumah tangga sehari-hari.
Cat, spidol, krayon, dan buku bergambar.
APE 2-3 Tahun
Sepeda roda tiga.
Bahan dan alat tulis menulis.
Puzzle, manic-manik, dan balok-balok.
Mainan rumah-rumahan, boneka, alat transportasi untuk bermain peran.
Rangkaian/ roncean.
Boneka jari/ tangan.
Gelang menara.
Balok banguan.
Papan geometri.

APE 3-4 Tahun
Boneka, binatang, mainan, dll untuk bermain peran.
Balok-balok konstruksi.
Alat-alat keterampilan (gunting, lem, kertas).
Puzzle, dan manik-manik.
Buku cerita, dan kaset cerita dan lagu.
Kartu angka dan ular tangga.
Kolintang/gendang.
Troli/mobil-mobilan yang dapt dikendarai.
Urutan besar-kecil.
Lilin plastisin.

APE 5-6 Tahun
Alat permainan peran makro dan mikro.
Alat-alat untuk belajar angka fan huruf.
Alat permaiana diluar ruang : papan titian, papan jungkat jungkit, ayunan, dll)
Alat-alat keterampilan untuk menggunting, menempel dan melipat.
Balok-balok berkonstruksi.
Peralatan sehari-hari (kursi, meja, sapu, kemoceng, dll).


Tujuan permainan loncat katak
Siswa dapat menemukan pola-pola barisan bilangan secara inkuiri. Sedangkan
secara psikologis permainan dengan menggunakan alat peraga bertujuan untuk
menumbuhkan motivasi dan minat siswa belajar matematika.

Manfaat Permainan Loncat Katak
Siswa menguasai konsep barisan dan deret pola-pola bilangan, dan melatih keterampilan siswa dalam melakukan penalaran, penyelesaian masalah (problem-solving) dan melatih psikomotorik.

Spesifikasi Permainan Loncat Katak
Gambar atau Bentuk
Alat dan bahan
Bahan yang diperlukan meliputi papan kayu setebal 3 cm, besi beton dengan
diameter 10 mm sepanjang 2,5 m, cat kayu/besi. Sedangkan peralatan yang diperlukan meliputi gergaji kayu/besi, penggaris, mesin bor dan mata bor berdiameter 10 mm.

Cara atau petunjuk pembuatan
Papan kayu dipotong dengan ukuran 55 cm x 8 cm x 3 cm. Bagian tengah dari
permukaan kayu di buat lubang sebanyak 13 buah secara garis lurus dengan jarak 4
cm dan diameter 10,5 mm. Papan kayu dicat warna biru. Besi beton dipotong dengan
panjang 20 cm sebanyak 12 buah, 6 buah dicat warna hijau, dan 6 buah dicat warna
ungu (besi beton yang telah dipotong serta diwarnai merupakan ilustrasi dari katak
sehingga permainan loncat katak sering juga disebut permainan loncat pasak). Bisa juga kataknya terbuat dari origami yang lebih mudah untuk membuatnya.

Cara kerja permainan loncat katak
Misalkan terdapat 2 kelompok katak,kelompok pertama berwarna hijau dan
kelompok kedua berwarna ungu.
Ambil satu katak hijau yang berada paling depan, pindahkan katak tersebut
dengan cara menggeser ke lubang yang ada di dekatnya.
Ambillah katak lainnya yang berwarna ungu melompati katak hijau yang
pertama kali dipindahkan tadi.
Geserlah katak ungu (yang sewarna dengan katak yang melompat) ke lubang di
dekatnya.
Ambillah katak yang berwarna hijau melompati katak di depannya, demikian
seterusnya, sampai kedua kelompok katak tersebut bergantian tempat.
Banyaknya langkah perpindahan tergantung banyaknya pasang katak dan akan
membentuk suatu pola bilangan.


Kelebihan dan kelemahan permainan loncat katak
Kelebihan Permainan Loncat Katak
Dengan adanya permainan loncat katak dapat menarik minat belajar anak
Anak dilatih untuk menyusun pikirannya dengan teratur
Melatih keterampilan dalam melakukan penalaran

Kekurangan Permainan Loncat Katak
Memerlukan banyak waktu
Tidak semua topik dapat disajikan melalui permainan
Dengan menggunakan media permainan, dikhawatirkan siswa akan lebih senang dengan bermainnya sehingga siswa tidak dapat menangkap pelajaran yang akan disampaikan.